kisah dari Rizka Wahyu
Rizka Wahyu Romadhona ~
Belajar Dari Kegagalan, Kini Sukses Kembangkan Kuliner Lapis Talas Khas
Bogor
Perjalanan bisnis seseorang memang kadang tidak bisa
kita prediksikan sebelumnya. Mungkin kesuksesan yang diraih oleh seorang
pebisnis saat ini bukanlah bisnis yang pertama kali dulu dikerjakan. Banyak
sekali kisah inspiratif berbisnis yang berhasil mendapatkan kesuksesan baru
setelah beberapa kali berganti jenis bisnis yang digeluti. Jadi jangan mudah
menyerah ketika Anda mengalami kegagalan pada bisnis pertama Anda.
Bisa kita jadikan contoh kisah sukses Rizka Wahyu
Romadhona, ia adalah pebisnis wanita yang berhasil dan sukses setelah mengalami
kegagalan pada mulanya. Namun ia tidak mau berhenti dan menyerah begitu saja,
ia terus berjuang dan mencari ide bisnis yang bisa dikerjakan. Bagaimana
kisahnya, silahkan disimak cerita suksesnya di bawah ini.
Belajar Dari Kegagalan Bisnis
Dalam setiap kesuksesan bisnis yang diraih, ternyata
ada pengalaman kegagalan di dalamnya. Kegagalan ini rupanya juga pernah dialami
oleh Rizka Wahyu Romadhona. Sebelum menikmati kesuksesannya kini, dulu ia
pernah gagal saat mengelola bisnis bakso. Usaha bakso yang ia kembangkan tidak
berjalan lama lantaran bangkrut di tengah jalan.
Bisnis bakso yang ia jalankan saat itu dijalaninya
dengan metode bermitra dengan orang lain. Nah, setelah berjalan beberapa saat,
ternyata banyak mitra yang nakal dengan mencampur baksonya dengan bakso lain.
Sehingga dengan sendirinya akan mengurangi kualitas baksonya, maka banyak
komplain dari konsumen. Sehingga lama kelamaan bakso yang dikelola Rizka pun
ditinggalkan pelanggan.
Cerdas Membaca Peluang Bisnis
Baru
Setelah kegagalannya menjalankan bisnis bakso, Rizka
Wahyu Romadhona tidak ingin berhenti berwirausaha. Ia pun mencari ide usaha
yang lain yang bisa ia kerjakan untuk saat itu. Lalu muncullah ide brilian yang
terinspirasi dari hasil bumi di daerah Bogor.
Rizka menyadari melimpahnya hasil talas di Kota Bogor,
dan belum begitu banyak dijadikan bahan makanan olahan. Dari sinilah insting
usahanya mulai tergelitik untuk memanfaatkan peluang bisnis yang ada. Kemudian
ia memutuskan untuk mengolah talas untuk dijadikan kue lapis sebagai oleh-oleh
khas modern Kota Bogor.
Sempat Ditolak, Kini Menjadi Buruan
Wisatawan
Meskipun bisnis yang dikerjakan oleh Rizka merupakan
bisnis kuliner yang tergolong baru namun respon dari beberapa toko kuliner pada
awalnya tidaklah sebagus saat ini. Dulu pada awal pendiriannya, kue lapis dari
talas yang diusung Rizka mendapatkan berbagai penolakan. Tak sedikit toko
makanan yang menolak produk olahannya dengan berbagai alasan.
Namun dengan kerja keras dan kreasi Rizka, kini produk
olahannya menjadi buruan wisatawan yang berkunjung ke Bogor. Bahkan
sampai-sampai Rizka memberi batasan bagi setiap pembeli yang ingin menikmati
produk olahannya. Ia membatasi maksimal hanya dua boks saja bagi setiap
pembeli.
Salah satu yang membuat menarik wisatawan untuk
menikmati kue lapis adalah kemasan dari kue lapis dari bahan baku talas
tersebut yang unik. Jadi kemasan kue tersebut berwarna kuning dan mencantumkan
informasi beberapa tujuan wisata yang ada di Kota Bogor. Jadi dengan menikmati
kue wisatawan sekaligus bisa mendapatkan informasi daerah wisata yang ada di
Bogor. Dan ternyata ini sangat bermanfaat dan membantu bagi para wisatawan yang
ingin berwisata di Kota Bogor.
“Boks kue kita ada informasi pariwisatanya karena juga
mendukung Visit Bogor. Jadi kita tidak hanya menjual produk namun juga promosi
wisata di Bogor,” begitu penjelasan Rizka.
Omzet Kue Lapis Bogor Rizka
Seiring perjalanan waktu, usaha kue lapis Rizka dengan
nama brand “Sangkuriang” tersebut berkembang begitu pesat. Untuk omzet yang
mampu didapatkan dari bisnis kue lapis ini sungguh luar biasa. Dalam sehari,
rata-rata Rizka mampu menjual sekitar 3.400 boks kue lapis dengan harga Rp.
25.000 per kotak nya. Dengan penjualan yang begitu besar dalam tiap
harinya, bisa kita perkirakan sendiri berapa omzet yang bisa didapatkan oleh
Rizka, yang pasti ratusan juta tiap bulannya bisa ia raih.
Begitu pesatnya pertumbuhan bisnis nya, sehingga
menjadikan lapangan pekerjaan baru bagi masyarakat. Saat ini tak kurang 114
orang telah menjadi karyawan Rizka. Bahkan untuk menghandle banyaknya karyawan
ini, ia memutuskan untuk menyewa jasa konsultan bisnis agar tata kelola
karyawan ini dikemudian hari tidak menjadi persoalan lagi baginya.
Komentar
Posting Komentar